Sinopsis Fetih 1453 - Keisha Maritza Putri Andi
Film Fetih 1453 ini merupakan film yang menggambarkan beberapa peristiwa mengenai penaklukkan Konstantinopel (sekarang Istanbul) sampai akhirnya jatuh ke tangan Turki Utsmani pada masa pemerintahan Sultan Mehmed II.
Film ini menghadirkan peperangan antara kaum Utsmani dan Byzantine yang berusaha keras memperebutkan sebuah kota. Film ini juga mengisahkan bagaimana penaklukan Konstantinopel mengubah arah perjalanan sejarah dan membentuk arah peradaban selanjutnya. Film ini menggambarkan rasa semangat yang berkobar serta menghidupkan kembali momen penting dalam sejarah dengan cara yang mudah diingat oleh manusia di zaman sekarang yaitu berupa film, dan dengan sangat menghormati dan menghargai perjuangan manusia untuk mencapai tujuan yang besar
Kisah ini dimulai pada saat Mehmed kecil yang dididik oleh ayahnya untuk menjadi seorang raja dan panglima perang yang tangguh. Hingga pada saat Mehmed dewasa, ayahnya meninggal, dan ialah yang menggantikan posisi ayahnya dalam memimpin kerajaan.
Naiknya Sultan Mehmed ke takhta, tidak memiliki awal yang baik. Sebelumnya Sultan Mehmed II ini pernah menjabat sebagai raja di kerajaan Turki Utsmani saat usianya 12 tahun, lalu berujung kerajaan ini digulingkan. Hal ini yang membuat kurangnya kepercayaan para penduduk serta pemerintah kerajaan lain. Namun, Sultan Mehmed tidak mundur begitu saja, segala keputusan yang ia buat saat itu benar-benar seperti orang yang sudah belajar dari pengalaman. Ia juga memberikan surat perdamaian kepada beberapa kerajaan, walaupun banyak dirolak.
Sultan Mehmed percaya terhadap salah satu hadits Nabi Muhammad yang mengatakan bahwa "Konstantinopel akan jatuh pada tangan Islam, pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baiknya pemimpin, dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baiknya pasukan." Hal ini yang membuat ia sangat berambisi bahwa Turki Utsmani pada saat itu dapat menaklukkan Konstantinopel.
Saat perang dimulai, pasukan Mehmed selalu gagal dalam usahanya menaklukkan Konstantinopel karena adanya benteng besar musuh yang melindungi bagian dari kota tersebut sehingga segala upaya yang dilakukan nihil hasilnya.
Pada perang ini pula, terjadilah fenomena shalat Jum'at terbesar sepanjang sejarah, dengan jamaah sepanjang 4km. Shalat Jum'at ini diimami oleh Sultan Mehmed atau Sultan Muhammad Al Fatih.
Pada suatu malam, saat penduduk Konstantinopel sedang merayakan Paskah secara besar-besaran, Sultan Mehmed memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang mereka selagi pertahanan mereka sedang melemah. Ia memimpin ribuan tentaranya menuju gerbang kota ini.
NILAI - NILAI PENTING :
Komentar
Posting Komentar